Selamat Datang Di Blog Sruweng Dan Terimakasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat

Selasa, 25 Mei 2010

Cerita Seorang Perokok

Ini hanya sebuah kisah maya untuk menghidupkan suasana.
Ada seorang anak laki-laki yang kecanduan merokok. Dia selalu menghabiskan duit orang tuanya untuk membeli rokok. Kalau jatah rokok telat maka dia akan marah dan menghancurkan perabot rumah yang ada.
Ayah ibunya hanyalah seorang buruh harian. Hidup mereka miskin dan mereka tidak mampu menyediakan rokok terus menerus untuk anaknya. Namanya juga anak kecil mana mengerti dia kesulitan orang tua.
Suatu hari ayahnya memutuskan untuk pergi ke tokoh agama atau orang yang ‘disucikan’ di suatu kampung. Dia berpikir orang inilah yang bisa membujuk anaknya untuk berhenti merokok.
Sang ayah berkata kepadanya, “Duh orang suci, saya memohon kepada panjenengan supaya anak saya berhenti merokok. Saya sudah tidak mampu membelikan rokok. Apalagi akhir-akhir ini ada berita pemerintah akan menaikkan cukai rokok berlipat ganda. Please deh, tuanku yang suci tolonglah hambamu yang miskin ini.”
Orang suci: “Okelah kalau begitu 2X. Sekarang pulanglah dan kembalilah ke sini bulan depan di saat bulan purnama bersinar penuh.”
Orang suci ini merasa dalam kesulitan, pasalnya dia juga pecandu berat tembakau. Maka selama sebulan ke depan dia memutuskan untuk berhenti merokok.
Ketika ayah dan anaknya datang kembali lagi, ia berkata kepada anak itu, “Anakku, akankah kau berhenti merokok di mana ayahmu sudah tidak mampu membelikan untukmu?”
Ayah anak itu bertanya kepada orang suci “Mengapa panjenengan tidak meminta anakku untuk berhenti merokok ketika kami datang sebulan yang lalu?” Orang suci menjawab, “Bagaimana aku bisa minta anak untuk berhenti merokok padahal ketika itu saya juga merokok? Sejak bulan lalu saja aku berhenti merokok ”
Alangkah indahnya kalau kita melihat tindakan dan contoh daripada sejuta pesan nasehat kata-kata. Dengan kata lain kita lebih menginginkan satu kata satu perbuatan. Sudah selayaknya para pemimpin menjadi contoh rakyatnya, para orang tua menjadi contoh dan kebanggaan anak-anaknya, guru menjadi teladan bagi murid-muridnya, pemuka agama menjadi contoh umatnya, dam masing-masing individu menjadi contoh atas dirinya sendiri.
Hem……… kalau hidup demikian betapa indahnya. saya juga seorang perokok kalo anda?????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar